Polri dan TNI Diminta Persempit Ruang Gerak Simpatisan ISIS

13-12-2016 / KOMISI III
Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo berharap pemerintah memberikan wewenang penuh dan keleluasan kepada TNI dan Polri untuk mempersempit ruang gerak simpatisan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). 
 
 
“Pemerintah Indonesia harus belajar dari kegagalan pemerintah Irak dan Suriah dalam melumpuhkan ISIS. Oleh karena itu pemerintah harus memberikan wewenang penuh dan keleluasaan pada Polri dan TNI untuk mempersempit ruang gerak para simpatisan ISIS di Indonesia. Untuk memperkecil atau melumpuhkan potensi ancaman itu, diperlukan perlakuan hokum yang ekstra tegas terhadap para terduga dan tersangka teroris,”ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini. 
 
 
Dilanjutkannya, ketahanan nasional akan terancam jika rencana ISIS membangun basis di Asia Tenggara tidak segera ditangkal. Beberapa indikasi sudah terlihat di permukaan. Pertama kecemasan yang sudah disuarakan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Keduanya sudah mengemukakan niat ISIS membangun basis di Filipina Selatan untuk mewujudkan kekhalifahan baru di Filipina, Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam.
 
 
Indikasi kedua terlihat dari kembalinya puluhan simpatisan ISIS yang notabene merupakan warga negara Indonesia (WNI) ke tanah air. Disini politisi dari Fraksi Partai Golkar ini menilai tujuan dari kembalinya puluhan simpatisan ISIS tersebut. Apakah ingin menjalani kehidupan normal, atau malah kembali untuk mewujudkan rencana ISIS membangun kekhalifahan di Asia Tenggara?. 
 
 
Dan indikasi ketiga adalah rencana serangan bom bunuh diri ke Istana Negara yang berhasil digagalkan oleh Detesemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror pada Sabtu (10/12) lalu. Polisi berhasil mengamankan tiga orang yang berencana melancarkan serangan bom berdaya ledak tinggi tersebut di Bekasi, Jawa Barat. 
 
 
Di sini Bambang menilai ada semacam indikasi sel-sel terorisme di Indonesia memberi respon positif terhadap rencana ISIS membangun basis di Asia Tenggara. Oleh karenanya ia berharap agar para simpatisan ISIS itu harus segera dilumpuhkan agar rencana mereka membangun basis di Asia Tenggara tidak dapat terwujud. (Ayu)Foto:Arief/od.
BERITA TERKAIT
Legislator Nilai Penegakan Hukum Meningkat, Dorong Transparansi & Perlindungan Masyarakat
15-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Bimantoro Wiyono, menilai penegakan hukum di tanah air telah menunjukkan perkembangan signifikan,...
Vonis Mati Kompol Satria dalam Kasus Narkoba Momentum Reformasi di Internal POLRI
14-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez menilai putusan vonis mati terhadap mantan Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Satria...
Anggota Komisi III: Jangan Hilangkan Kesakralan HUT RI karena Polemik Bendera One Piece
07-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, meminta semua pihak untuk mengedepankan paradigma konstruktif dalam menyikapi polemik pengibaran...
Libatkan Tim Ahli Independen dan Akuntabel dalam Audit Bukti Kasus Kematian Diplomat Muda
05-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez mendorong agar ada audit forensik digital terhadap seluruh bukti CCTV...